Petualangan

Petualangan
Pancuran 7 Baturraden PWT

Foto diri

Foto diri

Minggu, 14 November 2010

Kewajiban suami

Hak Dan Kewajiban Suami Isteri Dalam Keluarga Rumah Tangga Demi Kebahagiaan Lahir Batin

Tidaklah mudah untuk membentuk keluarga yang damai, aman, bahagia, sejahtera. Diperlukan pengorbanan serta tanggungjawab dari masing-masing pihak dalam menjalankan peran dalam keluarga. Rasa cinta, hormat, setia, saling merhargai dan lain sebagainya merupakan hal wajib yang perlu dibina baik suami maupun istri. Dengan mengetahui dan memahami hak dan kewajiban suami isteri yang baik diharapkan dapat mempermudah kehidupan keluarga berdasarkan ajaran agama dan hukum yang berlaku.

Berikut ini adalah beberapa hak dan kewajiban pasangan suami isteri yang baik :

A. Kewajiban Suami
- Memberi nafkah keluarga agar terpenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
- Membantu peran istri dalam mengurus anak
- Menjadi pemimpin, pembimbing dan pemelihara keluarga dengan penuh tanggung jawab demi kelangsungan dan kesejahteraan keluarga.
- Siaga / Siap antar jaga ketika istri sedang mengandung / hamil.
- Menyelesaikan masalah dengan bijaksana dan tidak sewenang-wenang
- Memberi kebebasan berpikir dan bertindak pada istri sesuai ajaran agama agar tidak menderita lahir dan batin.

B. Hak Suami
- Isteri melaksanakan kewajibannya dengan baik sesuai ajaran agama seperti mendidik anak, menjalankan urusan rumah tangga, dan sebagainya.
- Mendapatkan pelayanan lahir batin dari istri
- Menjadi kepala keluarga memimpin keluarga

C. Kewajiban Isteri
- Mendidik dan memelihara anak dengan baik dan penuh tanggung jawab.
- Menghormati serta mentaati suami dalam batasan wajar.
- Menjaga kehormatan keluarga.
- Menjaga dan mengatur pemberian suami (nafkah suami) untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
- Mengatur dan mengurusi rumah tangga keluarga demi kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga.

D. Hak Istri
- Mendapatkan nafkah batin dan nafkah lahir dari suami.
- Menerima maskawin dari suami ketika menikah.
- Diperlakukan secara manusiawi dan baik oleh suami tanpa kekerasan dalam rumah tangga / kdrt.
- Mendapat penjagaan, perlindungan dan perhatian suami agar terhindar dari hal-hal buruk.

E. Kewajiban Suami dan Istri
- Saling mencintai, menghormati, setia dan saling bantu lahir dan batin satu sama lain.
- Memiliki tempat tinggal tetap yang ditentukan kedua belah pihak.
- Menegakkan rumah tangga.
- Melakukan musyawarah dalam menyelesaikan problema rumah tangga tanpa emosi.
- Menerima kelebihan dan kekurangan pasangan dengan ikhlas.
- Menghormati keluarga dari kedua belah pihak baik yang tua maupun yang muda.
- Saling setia dan pengertian.
- Tidak menyebarkan rahasia / aib keluarga.

F. Hak Suami dan Istri
- Mendapat kedudukan hak dan kewajiban yang sama dan seimbang dalam keluarga dan masyarakat.
- Berhak melakukan perbuatan hukum.
- Berhak diakui sebagai suami isteri dan telah menikah jika menikah dengan sah sesuai hukum yang berlaku.
- Berhak memiliki keturunan langsung / anak kandung dari hubungan suami isteri.
- Berhak membentuk keluarga dan mengurus kartu keluarga / kk.

Sebagai bahan referensi dan renungan bahkan tindakan, berikut, garis besar hak dan kewajiban suami isteri dalam Islam yang di nukil dari buku “Petunjuk Sunnah dan Adab Sehari-hari Lengkap” karangan H.A. Abdurrahman Ahmad.

Hak Bersama Suami Istri
- Suami istri, hendaknya saling menumbuhkan suasana mawaddah dan rahmah. (Ar-Rum: 21)
- Hendaknya saling mempercayai dan memahami sifat masing-masing pasangannya. (An-Nisa’: 19 - Al-Hujuraat: 10)
- Hendaknya menghiasi dengan pergaulan yang harmonis. (An-Nisa’: 19)
- Hendaknya saling menasehati dalam kebaikan. (Muttafaqun Alaih)

Adab Suami Kepada Istri .
- Suami hendaknya menyadari bahwa istri adalah suatu ujian dalam menjalankan agama. (At-aubah: 24)
- Seorang istri bisa menjadi musuh bagi suami dalam mentaati Allah clan Rasul-Nya. (At-Taghabun: 14)
- Hendaknya senantiasa berdo’a kepada Allah meminta istri yang sholehah. (AI-Furqan: 74)
- Diantara kewajiban suami terhadap istri, ialah: Membayar mahar, Memberi nafkah (makan, pakaian, tempat tinggal), Menggaulinya dengan baik, Berlaku adil jika beristri lebih dari satu. (AI-Ghazali)
- Jika istri berbuat ‘Nusyuz’, maka dianjurkan melakukan tindakan berikut ini secara berurutan: (a) Memberi nasehat, (b) Pisah kamar, (c) Memukul dengan pukulan yang tidak menyakitkan. (An-Nisa’: 34) … ‘Nusyuz’ adalah: Kedurhakaan istri kepada suami dalam hal ketaatan kepada Allah.
- Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah, yang paling baik akhlaknya dan paling ramah terhadap istrinya/keluarganya. (Tirmudzi)
- Suami tidak boleh kikir dalam menafkahkan hartanya untuk istri dan anaknya.(Ath-Thalaq: 7)
- Suami dilarang berlaku kasar terhadap istrinya. (Tirmidzi)
- Hendaklah jangan selalu mentaati istri dalam kehidupan rumah tangga. Sebaiknya terkadang menyelisihi mereka. Dalam menyelisihi mereka, ada keberkahan. (Baihaqi, Umar bin Khattab ra., Hasan Bashri)
- Suami hendaknya bersabar dalam menghadapi sikap buruk istrinya. (Abu Ya’la)
- Suami wajib menggauli istrinya dengan cara yang baik. Dengan penuh kasih sayang, tanpa kasar dan zhalim. (An-Nisa’: 19)
- Suami wajib memberi makan istrinya apa yang ia makan, memberinya pakaian, tidak memukul wajahnya, tidak menghinanya, dan tidak berpisah ranjang kecuali dalam rumah sendiri. (Abu Dawud).
- Suami wajib selalu memberikan pengertian, bimbingan agama kepada istrinya, dan menyuruhnya untuk selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya. (AI-Ahzab: 34, At-Tahrim : 6, Muttafaqun Alaih)
- Suami wajib mengajarkan istrinya ilmu-ilmu yang berkaitan dengan wanita (hukum-hukum haidh, istihadhah, dll.). (AI-Ghazali)
- Suami wajib berlaku adil dan bijaksana terhadap istri. (An-Nisa’: 3)
- Suami tidak boleh membuka aib istri kepada siapapun. (Nasa’i)
- Apabila istri tidak mentaati suami (durhaka kepada suami), maka suami wajib mendidiknya dan membawanya kepada ketaatan, walaupun secara paksa. (AIGhazali)
- Jika suami hendak meninggal dunia, maka dianjurkan berwasiat terlebih dahulu kepada istrinya. (AI-Baqarah: ?40)

Adab Isteri Kepada Suami
- Hendaknya istri menyadari clan menerima dengan ikhlas bahwa kaum laki-Iaki adalah pemimpin kaum wanita. (An-Nisa’: 34)
- Hendaknya istri menyadari bahwa hak (kedudukan) suami setingkat lebih tinggi daripada istri. (Al-Baqarah: 228)
- Istri wajib mentaati suaminya selama bukan kemaksiatan. (An-Nisa’: 39)
- Diantara kewajiban istri terhadap suaminya, ialah:
a. Menyerahkan dirinya,
b. Mentaati suami,
c. Tidak keluar rumah, kecuali dengan ijinnya,
d. Tinggal di tempat kediaman yang disediakan suami
e. Menggauli suami dengan baik. (Al-Ghazali)
- Istri hendaknya selalu memenuhi hajat biologis suaminya, walaupun sedang dalam kesibukan. (Nasa’ i, Muttafaqun Alaih)
- Apabila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur untuk menggaulinya, lalu sang istri menolaknya, maka penduduk langit akan melaknatnya sehingga suami meridhainya. (Muslim)
- Istri hendaknya mendahulukan hak suami atas orang tuanya. Allah swt. mengampuni dosa-dosa seorang Istri yang mendahulukan hak suaminya daripada hak orang tuanya. (Tirmidzi)
- Yang sangat penting bagi istri adalah ridha suami. Istri yang meninggal dunia dalam keridhaan suaminya akan masuk surga. (Ibnu Majah, TIrmidzi)
- Kepentingan istri mentaati suaminya, telah disabdakan oleh Nabi saw.: “Seandainya dibolehkan sujud sesama manusia, maka aku akan perintahkan istri bersujud kepada suaminya. .. (Timidzi)
- Istri wajib menjaga harta suaminya dengan sebaik-baiknya. (Thabrani)
- Istri hendaknya senantiasa membuat dirinya selalu menarik di hadapan suami(Thabrani)
- Istri wajib menjaga kehormatan suaminya baik di hadapannya atau di belakangnya (saat suami tidak di rumah). (An-Nisa’: 34)
- Ada empat cobaan berat dalam pernikahan, yaitu: (1) Banyak anak (2) Sedikit harta (3) Tetangga yang buruk (4) lstri yang berkhianat. (Hasan Al-Bashri)
- Wanita Mukmin hanya dibolehkan berkabung atas kematian suaminya selama empat bulan sepuluh hari. (Muttafaqun Alaih)
- Wanita dan laki-laki mukmin, wajib menundukkan pandangan mereka dan menjaga kemaluannya. (An-Nur: 30-31)

Isteri Sholehah
- Apabila’ seorang istri, menjaga shalat lima waktu, berpuasa pada bulan Ramddhan, memelihara kemaluannya, dan mentaati suaminya, niscaya Allah swt. akan memasukkannya ke dalam surga. (Ibnu Hibban)
- Istri sholehah itu lebih sering berada di dalam rumahnya, dan sangat jarang ke luar rumah. (Al-Ahzab : 33)
- Istri sebaiknya melaksanakan shalat lima waktu di dalam rumahnya. Sehingga terjaga dari fitnah. Shalatnya seorang wanita di rumahnya lebih utama daripada shalat di masjid, dan shalatnya wanita di kamarnya lebih utama daripada shalat di dalam rumahnya. (lbnu Hibban)
- Hendaknya menjadikan istri-istri Rasulullah saw. sebagai tauladan utama.

M. Luthfi Thomafi dalam milis mencintai-islam.

Senin, 08 November 2010

Menumbuhkan Sikap
Hormat pada Diri Anak

w Hargailah anak dengan mendengarkan ide-ide mereka dan mencoba melakukan saran mereka yang baik.

w Berbicaralah kepada anak seperti mereka setara dengan kita dan jangan meremehkan

w Jadikan diri Anda contoh dalam menghormati segala hal

w Menepati janji yang dibuat dengan anak akan membuat ia merasa dihargai/dihormati

w Bicarakan tentang orang-orang yang Anda hormati. Tunjukkan sifat-sifat baik dari mereka, yang dapat dijadikan contoh dikemudian hari

w Bantulah anak memilih idola atau pahlawannya dengan memberikan penilaian yang patut

w Bantulah anak memahami bahwa menghormati barang milik orang lain berarti menghormati pemiliknya.

w Doronglah anak untuk menghargai barang orang lain dengan lebih dulu menghargai barang milik mereka sendiri

w Bawalah anak berjalan-jalan untuk belajar menghormati orang lain, tanaman, binatang dll

w Perlihatkan sikap hormat, penghargaan dan pujian ketika mereka melakukan kebaikan dan menghormati orang lain

w Apabila anak bersikap tidak sopan terhadap seseorang, tanyai perasaannya, apakah ia suka jika diperlakukan demikian? jika ia tidak suka, maka orang lain juga demikian.

Sumber: 16 Moral Dasar bagi anak. Pam Schiller & Tamara Bryant. Elex Media Komputindo. 2002.

Melatih Anak Sopan Santun

w Gunakan bahasa yang sopan ketika berbicara dengan orang lain di depan anak

w Biasakan berkata dan bertingkah laku sopan kepada anak

w Jangan langsung memarahi anak yang berkata dan bertingkah laku tidak sopan, namun amatilah alasan mengapa anak berbuat demikian

w Nasihati anak dengan cara yang baik dan tidak di depan orang lain

w Hindarkan menyoraki dan menertawakan anak yang mengucapkan kata-kata kotor karena anak akan merasa dapat dukungan

w Hindarkan pertengkaran di depan anak dan didengar anak

w Bantulah anak memilih buku bacaan yang patut

w Seleksilah tayangan TV yang kurang sopan dengan ketat jika anak mengadopsi perbendaharaan kata-kata kotor dari TV

w Berikan teguran dan hukuman yang mendidik jika anak dengan sadar dan sengaja menggunakan kata-kata tidak sopan

w Berikan pujian pada anak yang berkata dan berperilaku sopan

Sumber: Majalah Safina No. 6/Th 1 Agustus 2003. Halaman 32-33
Menumbuhkan Sikap
Hormat pada Diri Anak

w Hargailah anak dengan mendengarkan ide-ide mereka dan mencoba melakukan saran mereka yang baik.

w Berbicaralah kepada anak seperti mereka setara dengan kita dan jangan meremehkan

w Jadikan diri Anda contoh dalam menghormati segala hal

w Menepati janji yang dibuat dengan anak akan membuat ia merasa dihargai/dihormati

w Bicarakan tentang orang-orang yang Anda hormati. Tunjukkan sifat-sifat baik dari mereka, yang dapat dijadikan contoh dikemudian hari

w Bantulah anak memilih idola atau pahlawannya dengan memberikan penilaian yang patut

w Bantulah anak memahami bahwa menghormati barang milik orang lain berarti menghormati pemiliknya.

w Doronglah anak untuk menghargai barang orang lain dengan lebih dulu menghargai barang milik mereka sendiri

w Bawalah anak berjalan-jalan untuk belajar menghormati orang lain, tanaman, binatang dll

w Perlihatkan sikap hormat, penghargaan dan pujian ketika mereka melakukan kebaikan dan menghormati orang lain

w Apabila anak bersikap tidak sopan terhadap seseorang, tanyai perasaannya, apakah ia suka jika diperlakukan demikian? jika ia tidak suka, maka orang lain juga demikian.

Sumber: 16 Moral Dasar bagi anak. Pam Schiller & Tamara Bryant. Elex Media Komputindo. 2002.

Melatih Anak Sopan Santun

w Gunakan bahasa yang sopan ketika berbicara dengan orang lain di depan anak

w Biasakan berkata dan bertingkah laku sopan kepada anak

w Jangan langsung memarahi anak yang berkata dan bertingkah laku tidak sopan, namun amatilah alasan mengapa anak berbuat demikian

w Nasihati anak dengan cara yang baik dan tidak di depan orang lain

w Hindarkan menyoraki dan menertawakan anak yang mengucapkan kata-kata kotor karena anak akan merasa dapat dukungan

w Hindarkan pertengkaran di depan anak dan didengar anak

w Bantulah anak memilih buku bacaan yang patut

w Seleksilah tayangan TV yang kurang sopan dengan ketat jika anak mengadopsi perbendaharaan kata-kata kotor dari TV

w Berikan teguran dan hukuman yang mendidik jika anak dengan sadar dan sengaja menggunakan kata-kata tidak sopan

w Berikan pujian pada anak yang berkata dan berperilaku sopan

Sumber: Majalah Safina No. 6/Th 1 Agustus 2003. Halaman 32-33

Seperti halnya dengan dewa-dewa Yunani kuno, maka para dewa yang ada dalam pewayanganpun merupakan insan Tuhan yang serupa dengan manusia. Perbedaannya hanya kedudukan dan harkatnya baik secara lahiriah maupun sebagai rohaniah lebih tinggi daripada manusia. Tempat kelahiran dewa dan kelahiran cerita Ramayana dan Mahabharata adalah di India. Sedangka di Indonesia kedua cerita tersebut bersumberkan kepada para Sang Hyang yang pernah dipuja dan disembah masyarakat Jawa pada zaman Mithos Kuna. Pada masa pemerintahan Kediri di Jawa Timur, antara tahun 900 hingga tahun 1045, tokoh Sang Hyang tersebut diabadikan lagi dalam cerita pewayangan, bahkan tercantum pula dalam kitab kesusasteraan pedalangan, sedangkan harkat derajatnya berada di atas para Batara dari India.

Mungkin akan berlainan pandangan bagi dewa-dewa India dan para Batara di Indonesia, karena dengan sebutan dewa bagi Batara Guru dan Batara-Batara lainnya, kiranya kurang tepat. Oleh sebab itu bagi dunia pewayangan kita, akan lebih tepat kiranya, bila sebutan bagi para dewa itu disebut Batara, misalnya Batara Guru, Batara Brama, dan lain sebagainya. Sesuai dengan Kitab Pustaka Raja Purwa yang di susun oleh R.Ng. Ronggowarsito, maka para dewa dari India berada di bawah para Sang Hyang, baik dalam susunan kekeluargaan maupun dalam kedudukannya. Hal tersebut mungkin karena adanya pergeseran dan perubahan zaman, di mana perubahan kepercayaan sering terjadi, umpamanya dari Mithos Kuna ke Mithos Hindu, dari Mithos Hindu ke Mithos Islam.

Di samping perubahan kebudayan akibat perubahan kepercayaan tersebut, mempengaruhi pula akan kehidupan sosial masyarakat Jawa dan mempengaruhi pula akan ketatanegaraan. Namun yang tetap utuh dalam perubahan zaman tersebut adalah pengagungan masyarakat terhadap rajanya yang berkepercayaan bahwa raja-raja yang memerintah tanah Jawa adalah keturunan para Pandawa, artinya bahwa para raja di tanah Jawa adalah keturunan para Sang Hyang. Munculnya seorang tokoh Sang Hyang yang kita kenal sekarang dengan nama Semar, yang tersurat dalam beberapa kitab yang diterbitkan pada zaman kebudayaan Jawa-Hindu. Kitab tersebut seperti kitab Sudamala, kitab Gathotkacasraya dan cerita-cerita Panji. Kitab-kitab tersebut merupakan pembuka jalan bagi pengenalan kembali tokoh-tokoh Sang Hyang, di antaranya Semar yang dalam cerita Pewayangan sebelumnya dikenal sebagai jodek Santa, Smarasanta. Kemudian nama-nama Jodek Santa, Smarasanta diabadikan dalam cerita Ramayana dan Mahabharata dan dipuja masyarakat sebagai leluhurnya, karena tingkah laku Semar melambangkan kemasyarakatan yang abadi.

Tokoh yang memegang peranan utama dan hampir pada setiap lakon ditampilkan ialah tokoh Semar yang juga disebut Sang Hyang Ismaya. Keistimewaan Semar ini adalah dalam bentuk badannya dan silsilahnya yang sampai kini masih menjadi teka-teki bagi rakyat Indonesia, siapakah sebenarnya Semar itu. Karena sifatnya yang samar-samar itulah, maka bentuk Semar dibedakan dengan wayang lainnya. Kita ketahui bahwa Semar putra Sang Hyang Tunggal, saudara tua Sang Manikmaya atau Batara Guru. Adapun tugas Semar dalam dunia (mercapada) ini, ialah mengayomi dan mengiringi para satriya yang jujur, adil-paramarta. Di Mahabharata, Semar digambarkan oleh para Pandawa dalam menunaikan tugas hidupnya.

(Sumber: Buku Pengetahuan Pedalangan 2, hal 66, Departemen P & K, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, 1983).

Sumber :

Supriyono dkk, 2008, Pedalangan Jilid 1 untuk SMK, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 172 – 173.

Silsilah Semar

Semar (Betara lsmaya), seorang Dewa, saudara Betara Manikmaya (Betara Guru), anak Sang Hyang Tunggal.

Sang Hyang Tunggal menganggap Semar sebagai yang dituakan dan diramalkan, tak akan dapat bergaul dengan para Dewa, lalu dititahkan lah Semar untuk tinggal di dunia dan mengasuh keturunan Dewa-Dewa yang menitis pada manusia. Setelah Semar tinggal di Marcapada (dunia), berubahlah keelokan parasnya menjadi orang yang sangat jelek, segala tanda-tanda kejelekan pada badan manusia terdapat pada Semar, sehingga Semar dipandang sebagai orang biasa saja.

Semar selalu mengikuti dan menjaga keturunan Dewa yang berdarah Pandawa. Semar seorang yang bersifat sabar, pengasih dan penyayang, tak pernah susah. Tetapi pada waktu marah, tak seorangpun dapat mencegahnya, Dewa-Dewa pun dianggapnya di bawah telapak tangannya. Tanda-tanda pada waktu marah, dari mata bercucuran air mata, dan angin keluar tak henti-hentinya, sambil berteriak-teriak kepada Dewa minta kembali keelokan rupanya.

Semar selalu merendahkan diri pada anak-anak asuhannya dan dengan bahasa lemah lembut sebagai hamba kepada tuannya. Tetapi jika bergaul dengan para Dewa ia bersikap sebagai teman sejawatnya. Semar beristri Dewi Kanastren dan mempunyai sepuluh orang anak, yang kesemuanya adalah dewa. Semar sebagai lambang orang yang suka mengetahui kejiwaan manusia yang sebenar-benarnya.

Semar terhitung seorang yang cengeng (mudah menangis), pada saat kesatria yang diiringinya mendapat bahaya iapun menangis, tetapi menangisnya berlagu dengan wangsalan (kata-kata yang disamarkan tetapi berarti), misalnya perkataan : roning mlinjo (nama daun melinjo) sampun sayah nyuwun ngaso. Adapun wangsalan Semar pada saat menangis adalah : Lae bapa bendaraku, mangga Raden sami nyente jurang. (Nyente jurang adalah sebangsa talas yang tumbuh di jurang) Mangga Raden sami lumajar. (Mari raden kita lari bersama)

BENTUK WAYANG

Semar berhidung seperti umbi pangkal seledri, hidung tersebut digambarkan beringus, matanya digambarkan seperti menangis (rembes/rejeh), bibir di bawah agak panjang, rambutnya berjambul, perutnya berburut, tangannya bergelang dan kedua tangannya dapat digerakkan dan pantatnya besar ke belakang.

Dimana Semar dimainkan bersama dengan kedua anaknya Gareng dan Petruk, berwanda (sifat) 1 Gilut, 2 Dunuk, 3 Watu, 4 Mega, 5 Dukun, 6 Ginuk, 7 Miling dan 8 Brebes. Konon kabarnya Semar yang berwanda ini, karangan Sri Sultan Agung, di Mataram. Adapun Semar yang dimainkan dengan Bagong, berwanda Brebes dan Jetung.

Sedjarah Wayang Purwa, terbitan Balai Pustaka juga tahun 1965. Disusun oleh Pak Hardjowirogo.

Usai Perang Khaibar, para sahabat Nabi didera lelah yang teramat sangat dalam perjalanan pulang menuju Madinah dari Khaibar. Hari sudah menjelang malam. Mereka pun memutuskan untuk beristirahat.

Rasulullah s.a.w. kemudian bertanya kepada mereka, "Siapa yang mau berjaga –jaga malam ini untuk membangunkan kita saat Subuh tiba esok?" Bilal menyahut, "Ya Rasulullah, biar aku yang akan berjaga malam ini sampai Subuh."Rasulullah lantas berbaring. Semua orang pun turun dari tunggangan masing-masing dan merebahkan badan untuk tidur.
Sementara itu, Bilal berjaga sambil mengerjakan shalat malam. Padahal, ia sendiri sudah sangat letih setelah menempuh perjalanan panjang. Usai shalat, ia duduk bersandar pada tunggangannya. Ia berusaha tetap terjaga, namun rupanya kantuk (tidur) mengalahkannya. Ia pun jatuh tertidur. Malam itu, seluruh anggota pasukan Muslimin sangat lelah (letih). Mereka semua tertidur pulas (nyenyak).

Malam bergeser, dan subuh pun menyingsing. Semua orang masih lelap dalam tidur mereka. Tak ada yang membangunkan mereka kecuali teriknya matahari.Rasulullah s.a.w. terbangun.Para sahabat juga terbangun. Mereka sangat terkejut demi melihat matahari sudah meninggi. Mereka pun gempar dan menggunjingkan Bilal. Semua mata tertuju ke arah Bilal."Apa yang sudah engkau perbuat kepada kami, Bilal?" tanya Rasulullah.

Bilal menjawab singkat, namun jawabannya ini menjelaskan fakta dengan sempurna."Ya Rasulullah, aku ditimpa sesuatu yang menimpa Anda juga." Maksud Bilal, aku ini manusia biasa. Aku sudah berusaha untuk tidak tidur, tapi tak bisa.Rasulullah s.a.w. pun menukas, "Engkau jujur." Beliau lalu diam.

Benar, apa untungnya mencela dan menyalahkan?Kemudian, demi melihat orang-orang heboh menggunjing, beliau s.a.w. pun bertitah, "Lanjutkan perjalanan kalian!"Seluruh anggota pasukan pun melanjutkan perjalanan. Namun, belum lama rombongan berjalan, Rasulullah tiba-tiba berhenti. Semuanya pun ikut berhenti. Beliau turun dari tunggangan beliau, kemudian berwudhu. Semuanya pun ikut berwudhu. Selanjutnya Rasulullah melaksanakan shalat qadha` Subuh bersama mereka.

Usai mengucapkan salam, beliau berbalik menghadap ke arah para sahabat dan bersabda, "Apabila kalian lupa mengerjakan satu shalat, segera laksanakanlah begitu kalian mengingatnya."Betapa bijak dan arifnya Rasulullah s.a.w. Beliau bermuamalah dengan hati manusia terlebih dahulu sebelum dengan raga mereka. Beliau memahami bahwa Bilal—dan semua orang—adalah manusia, bukan mesin. Beliau tidak menyalahkan, mencaci, mencela, atau bahkan mengherdik karena kesalahan manusiawi yang dilakukan seseorang.

Adakah teladan yang lebih baik dari Rasulullah? Nah, bagaimana beliau menyikapi karakter orang yang beragam, berinteraksi dengan orang lain, hingga menjalani kehidupan di dunia ini? Apa yang beliau lakukan agar hidup ini tak hanya sekadar berarti, namun juga indah, menyenangkan, dan mudah?

Kisah-kisah inspiratif dalam buku ini akan menuntun kita menjalani hidup ini secara lebih enjoy dan penuh makna. Senarai teladan, nasihat, kaidah, dan konsep pengembangan diri yang dipaparkan penulis pun sangat sederhana dan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini menunjukkan kepada kita bagaimana menjalani hidup ini tidak hanya sekadar berarti, namun juga mudah.

Termasuk ke dalam katagori buku motivasi dan pengembangan diri populer. Buku ini mengajarkan seni berinteraksi dengan berbagai macam watak, perangai, dan latar belakang manusia. Dengan membaca buku ini, keterampilan kita dalam menghadapi, menyikapi, dan menanggapi orang lain yang berbeda-beda karakter, sifat, dan cara berpikir akan semakin terasah.

Yang membedakan buku ini dengan karya-karya bertema sejenis adalah pola pendekatan dan penyelesaian masalah yang diajukannya. Apabila buku-buku yang lain melakukan pendekatan dan penyelesaian masalah melulu dari sudut pandang ilmu psikologi, maka buku ini murni memberikan kiat dan solusi islami yang menyejukkan dan mencerahkan.

Dengan menjadikan teladan, sikap, dan akhlak Nabi Muhammad s.a.w. sebagai rujukan utamanya, buku ini memberikan tips dan trik dalam bergaul, membangun relasi, berteman, bahkan dalam mempengaruhi dan mengarahkan orang lain. Buku ini tidak hanya mencerahkan, namun juga akan mempertajam kecerdasan emosi dan meningkatkan kualitas kepribadian kita dengan cara-cara yang islami dan bernilai ukhrawi. Inilah kekuatan utama buku ini.

Kehadiran buku ini merupakan penawar dahaga umat akan buku-buku motivasi dan pengembangan diri Islami yang tak hanya berorientasi duniawi, tetapi juga bernilai ukhrawi. Diterbitkan oleh Qisthi Press.

Sehingga, tak mengherankan karya ini memperoleh sambutan yang luar biasa dari pembaca, baik di negeri asal penulisnya maupun di Indonesia.

Enjoy Your Life! Seni Menikmati Hidup, karya Dr. Muhammad al-'Areifi.

Tahukah Anda bahwa Anda tidak tahu?

Tahukah Anda bahwa reaksi Anda akan suatu kejadian bisa memperlihatkan bagaimana diri Anda sebenarnya? Suatu cerita atau berita bisa memberikan reaksi yang berbeda tergantung siapa Anda.
Berdasarkan pengetahuan kita akan sesuatu, manusia mempunyai 4 sifat:

  1. Manusia yang tidak tahu bahwa dia tidak tahu
  2. Manusia yang tahu bahwa dia tidak tahu
  3. Manusia yang tidak tahu bahwa dia tahu
  4. Manusia yang tahu bahwa dia tahu

Manusia yang tidak tahu bahwa dia tidak tahu adalah orang yang merasa sudah menguasai segalanya. Tidak perlu belajar dan tidak perlu menyelidiki lebih jauh. Kita sering menyebutnya sok tahu. Orang seperti ini sangat sulit dibuat mengerti. Bukan karena dia bodoh tapi karena dia tidak mau belajar dan tidak mau menerima nasihat. Anehnya, orang seperti ini justru sangat gampang berprasangka buruk pada sesamanya. Berita yang belum tentu benar bisa menjadi fakta menurut dia. Mereka hidup dalam dunia bayang-bayang bahwa mereka lah yang paling benar dan paling tahu segalanya padahal mereka sama sekali tidak tahu apa-apa.

Manusia yang tahu bahwa dia tidak tahu adalah orang yang rendah hati. Mereka senantiasa mau belajar. Mereka tidak mau memberikan komentar akan suatu hal sebelum mereka tahu pasti duduk perkaranya. Mereka selalu hati-hati melangkah sebelum mengetahui dengan jelas apa yang akan mereka tuju.

Manusia yang tidak tahu bahwa dia tahu adalah orang yang rendah diri. Mereka tidak bisa melihat kelebihan diri mereka. Mereka sering menghukum diri sendiri dan memuji orang lain. Orang seperti ini menganggap diri mereka tidak bisa melakukan apa-apa dengan benar. Pujian dari orang lain atas pekerjaan mereka bisa mereka anggap sebagai ejekan yang menyakitkan.

Manusia yang tahu bahwa dia tahu adalah orang yang percaya diri. Mereka percaya pada kemampuannya karena mereka bisa mengukur kemampuannya. Mereka selalu yakin bahwa mereka bisa mengejar impian dan harapan mereka. Orang seperti ini selalu siap melakukan sesuatu tanpa ragu-ragu karena mereka sudah bisa menghitung dengan pasti hambatan yang mereka akan hadapi dan kekuatan yang mereka miliki.

Namun tetap hati2, karena seorang yang tidak tahu bahwa dia tidak tahu juga kadang mempunyai kepercayaan diri yang tinggi. Bedanya, mereka belum pernah melakukan pertanyaan yang jujur ke dalam diri mereka tentang apa yang sesungguhnya dia tahu. Dalam kasus seperti ini, terlalu PD atau tidak tahu diri mungkin adalah kata yang tepat.

Lalu kita ada di mana?

Sebagian besar manusia, kalau tidak bisa dikatakan seluruhnya, mempunyai semua sifat di atas tetapi dengan porsi yang berbeda-beda. Ada orang yang porsi sifat pertamanya yang dominan dan ada juga orang yang sifat lainnya yang dominan.

Sayangnya orang yang sifat pertamanya dominan seringkali tanpa sadar menyebabkan dirinya jadi bahan cemohan orang lain sementara orang yang dominan sifat ketiganya sering membuat dirinya jadi bulan-bulanan kemarahan dirinya sendiri.

Kita perlu selalu melihat diri kita dan mengevaluasi diri kita, sifat dominan yang mana yang sering muncul dalam diri kita. Adalah beruntung apabila kita mempunyai sifat dominan yang kedua dan keempat. Ketika kita tahu bahwa kita tidak tahu, kita berusaha untuk belajar dan belajar hingga suatu saat kita berani melangkah dengan cepat dan tepat karena kita sudah tahu apa yang dulu tidak kita ketahui.

Ada kabar baik buat Anda, yaitu Anda bisa mengukur di golongan manakah Anda biasa berdiri dan Anda bisa menggeser sifat dominan Anda ke arah yang lebih baik:

  1. Apabila Anda selalu siap mendengar input dari orang lain tanpa perduli siapa dia maka yakinlah sifat pertama di atas bukan sesuatu yang dominan di diri Anda. Kesediaan mendengar nasihat atau info dari orang lain adalah bukti Anda jauh dari sifat pertama tadi.
  2. Apabila Anda selalu ragu-ragu melakukan sesuatu dan selalu melihat masalah di atas masalah maka sepertinya sifat ketiga sangat dominan pada diri Anda. Anda perlu tahu bahwa potensi kemampuan Anda tidak terbatas dan belajar akan mengasah kemampuan Anda dan akhirnya mengubah diri Anda menjadi orang yang tahu kemampuan sendiri.
  3. Apabila setiap menghadapi sesuatu, sebelum Anda bertindak lebih jauh, Anda selalu bertanya pada diri Anda sejauh mana Anda tahu tentang sesuatu itu maka Anda termasuk golongan sifat kedua atau keempat. Dengan selalu bertanya, menilai, membedakan fakta dan opini akan menyebabkan Anda bisa yakin sesuatu itu Anda tahu dengan pasti atau Anda tidak tahu dengan pasti.

Nah siapakah Anda?

Selain hal2 di atas, mari Anda uji diri Anda lagi dengan pertanyaan2 singkat ini:

  • Tahukah Anda bahwa cara wudhu Anda itu mengikuti hadits riwayat yang mana atau hanya mengikuti ajaran orang tua atau seseorang?
  • Tahukah Anda bahwa setiap gerakan sholat ada tuntunannya dalam hadits shohih? Tahukah Anda hadits2 itu atau Anda sekedar mengikuti orang lain?
  • Tahukah Anda bahwa saat ini Anda betul2 sudah mengikuti tuntunan Rasul dan bukan hanya ikut2an orang kebanyakan? Apa pun jawaban Anda, tahukah Anda pegangan Anda?

Dengan bertanya dan menguji pertanyaan kita, kita akan mengarahkan kita jadi insan yang tahu bahwa kita tahu.

Wallahu 'alam.

Ya Allah, tunjukilah kami jalan yang lurus.

Jalan orang yang Engkau beri nikmat.

Bukan jalan orang yang Engkau murkai, juga bukan jalan orang yang sesat.

Amien.